Profil

 “ Islam tidak hanya sebuah agama yang mengatur tentang akidah dan syari’at saja, namun Islam adalah dinul tsaqafah (agama ilmu pengetahuan), dinul hadlarah (agama peradaban), dan dinul tamaddun (agama yang menata kehidupan madani).”

Berdirinya Yayasan Said Aqil Siroj ini, merupakan sebuah langkah awal human development guna ikut membangun jejaring edukasi yang berkualitas dan kompetitif sehingga mampu mencetak generasi-generasi bangsa yang bermoral terpuji,  terdidik, berbudaya, berkarakter, dan berperadaban. Oleh karena itu, dalam melaksanakan gerakannya bersifat independen dengan visi Islam rahmatan lil ‘alamin yang memiliki landasan etis, yakni tawasuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i’tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran).

Berdasarkan pemikiran di atas, Yayasan Said Aqil Siroj bermaksud ikut dalam membangun peradaban bangsa Indonesia melalui nilai-nilai tsaqafah (ilmu pengetahuan), hadlarah (peradaban), dan tamaddun (menata kehidupan madani). Langkah ini diwejawantahkan dalam bentuk membangun pesantren sebagai pusat peradaban Islam, yakni Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah serta kanal-kanal pendidikan berbasis peradaban ala ahlussunah wal jama’ah.

Penamaan “Al-Tsaqafah” sendiri, berpijak pada catatan sejarah bahwa umat Islam sukses dalam membangun human development. Di mana umat Islam menjadi umat yang memiliki kekuatan yang disegani, umat yang memiliki nilai-nilai ajaran agama yang hanif, penuh toleran, berkembang pesatnya ilmu, akhlak mulia dan perilaku yang berperadaban. Dimana pada saat itu, geografi umat Islam berkembang pesat dan mampu melampui batas-batas benua besar, Asia, Afrika dan Eropa.

Dalam perjalanan sejarahnya, Tsaqafah Islam sendiri sangat terbuka dan mampu berinteraksi serta berkolaborasi dengan budaya asing, juga dengan tradisi lokal yang berlaku, asal tidak bertentangan dengan nilai-nilai akidah dan ketauhidan serta prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Oleh karena itu, banyak terbentuk institusi-institusi pendidikan serta pusat penelitian, seperti Baitul Hikmah (Learning Centre), yang diprakarsai oleh khalifah al-Makmun (198-202 H/812-817 M). Lembaga ini mampu menerbitkan dan menterjemahkan research-research ilmiah di bidang kedokteran, falak, teknik , geologis, matematis dan lain-lain.

Dengan demikian, kehadiran Pondok Pesantren Luhur al-Tsaqafah merupakan salah satu bentuk andil kita dalam membangun peradaban dunia. Dengan harapan lembaga-lembaga pendidikan kita yang bernaung di bawah Yayasan Said Aqil Siroj ini, menjadi manaratul ‘ilmi wal ma’rifah (mercusuar ilmu pengetahuan) dan markazul buhuts (pusat penelitian). Dan semoga dari lembaga pendidikan ini akan lahir para tokoh dan pemikir yang mampu membangun peradaban bangsa Indonesia dan dunia.