Mengapa Kata ad-Din dalam Surah al-Fatihah Bermakna Pembalasan, Bukan Agama?

Tanya – Jawab:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ustaz/Ustazah Al-Tsaqafah yang saya hormati, saya mau bertanya. Kata ad-din yang saya ketahui bermakna agama, tetapi ketika saya membaca Surah al-Fatihah dan terjemahannya di aplikasi NU Online, saya melihat kata ad-din bermakna pembalasan. Mengapa kata ad-din dalam Surah al-Fatihah bermakna pembalasan? Terima kasih. (Asep/Cirebon)

 

Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim,

Penanya yang dirahmati Allah Swt. Kata (kalimah) dalam tatanan bahasa Arab merupakan satuan terkecil bahasa. Kata dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu isim, fi’il, dan huruf. Berdasarkan maknanya, fi’il dibedakan menjadi dua, yaitu fi’il muta’addi (kata kerja transitif) dan fi’il lazim (kata kerja intransitif).

Fi’il muta’addi jika dilihat dari segi hubungannya dengan maf’ul bih (objek) ada dua macam, yaitu fi’il yang membutuhkan maf’ul bih tanpa perantara atau disebut juga dengan al-fi’il al-muta’addi bi nafsihi dan fi’il yang membutuhkan maf’ul bih dengan perantara lain atau biasa disebut dengan al-fi’il al-muta’addi bi ghairihi. Fi’il muta’addi bi ghairihi ini lebih dikenal dengan fi’il muta’addi bi harf jar.

Hal ini dijelaskan oleh Imam Malik dalam karya monumentalnya Alfiyah Ibnu Malik yang sering menjadi acuan Arabic grammar di berbagai pesantren dan lembaga pendidikan ini tertuang dalam nazamnya:

وَعَدِّ لاَزِماً بِحَرْفِ جَرٍّ

Buatlah Fi’il Lazim (kata kerja intransitif) menjadi Fi’il Muta’addi (kata kerja transitif) dengan menggunakan huruf jar.

Melihat permasalahan makna ad-din yang terdapat dalam surah al-Fatihah, kata ad-din merupakan fi’il muta’addi binafsihi. Hal ini diperkuat dengan penjelasan Abuya K.H. Said Aqil Siroj dalam pengajian kitab tafsir Al-Fakhrur Rozi Ketika membahas penamaan surah al-Fatihah yang memiliki banyak penamaan. Beliau menjelaskan bahwa kata يدين-دان ada yang tergolong dari kata kerja transitif dan intransitif. Penjelasan lebih detailnya sebagai berikut:

  • دَانَ merupakan fi’il muta’addi bi nafsihi, bermakna الجَزَاء (pembalasan).
  • دَانَ لَهُ merupakan fi’il muta’addi bi harf jar (lam), bermakna أَطَاعَ (tunduk).
  • دَانَ بِهِ merupakan fi’il muta’addi bi harf jar (ba), bermakna تَمَسَّكَ (berpegang).